FIQH 1
“SALAT SUNNAH DAN MACAM-MACAMNYA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Fiqh 1
Dosen pengampu : Imam
Anas Hadi, M.Pd.I
Nama kelompok :
1. Nur Zumrotus S (111-14-055)
2. Aminatun Chasanah (111-14-057)
3. Ardhi Suryaningtyas (111-14-058)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai umat muslim diwajibkan untuk salat, karena salat merupakan
tiang agama. Salat itu sendiri
terbagi menjadi dua macam, yang pertama salat wajib yaitu salat yang diwajibkan
bagi setiap muslim untuk mendirikannya. Yang kedua salat sunnah yaitu salat
yang hukumnya sunnah. Salat sunnah juga dibagi menjadi dua macam yakni salat
sunnah mu'akat dan ghairu mu'akad. Mu'akad artinya dianjurkan, jadi salat
sunnah itu ada yang dianjurkan untuk ummat muslim melaksanakannya, ada juga salat
sunnah yang tidak dianjurkan melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah
bila dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa. Walau seperti itu sebagai
ummat muslim tentu ingin meningkat amalan ibadah dan ketakwaannya.
Dengan semakin banyak mengerjakan salat sunnah tanpa melihat dianjurkan
atau tidaknya akan menambah amalan kita di hadapan Allah SWT. Dan disini ingin
membahas tentang salat sunnah dan macam-macam salat sunnah.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas
Fiqh 1
2. Untuk mengetahui apa
itu salat sunnah
3. Untuk mengatahui
macam-macam salat sunnah dan cara melaksanakannya
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian salat
sunnah itu ?
2. Apa saja macam-macam
salat sunnah itu ?
3. Bagaimana tata cara
dalam melaksanakan salat sunnah itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Salat Sunnah
Salat secara
bahasa berarti doa, sedangkan menurut syara’ salat adalah bentuk ibadah yang
terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri
dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.[1]
Sesuai dengan firman Allah SWT. :
وَاَقِمِ الصَّلَاةَ اِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهٰى عَنِ اْلفَحْشَاءِوَاْلمُنْكَرِ
“Dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45)
Sedangkan sunnah adalah dianjurkan untuk dikerjakan, artinya
apabila dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan tidak mendapatkan
siksa (tidak berdosa).
Jadi salat sunnah
adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dari
takbir dan diakhiri dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan
yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan tidak
mendapatkan siksa (tidak berdosa).
B.
Macam-macam Salat Sunnah
1.
Salat Sunnah Rawatib
Salat Sunnah
Rawatib adalah salat yang dikerjakan menyertai salat fardhu, baik dikerjakan
sebelum maupun sesudahnya. Salat Sunnah Rawatib ini dibagi menjadi dua, yaitu
salat Sunnah Rawatib Qabliyah dan Salat Sunnah Rawatib Ba’diyah. Salat Sunnah
Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah
rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Sedangkan Salat Sunnah Rawatib Ba’diyah adalah shalat sunnah rawatib
yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Adapun
hukum melaksanakannya ada yang sunnah muakkad, ada pula yang sunnah gairu
muakkad. Salat sunnah rawatib yang sunnah muakkad ada 10, masing-masing adalah
sebagai berikut :
1. 2 rakaat sebelum dhuhur
2. 2 rakaat sesudah dhuhur
3. 2 rakaat sesudah magrib
4. 2 rakaat sesudah isya
5. 2 rakaat sebelum subuh
Sedangkan salat sunnah yang gairu muakkad adalah sebagai berikut :
1. 2 rakaat sebelum
dhuhur, dengan yang muakkad menjadi 4
2. 2 rakaat sesudah
dhuhur, dengan yang muakkad menjadi 4
3. 4 rakaat sebelum asar[2]
4. 2 rakaat sebelum magrib
5. 2 rakaat sebelum isya
Sesuai dengan hadis nabi sebagai berikut :
عَنِ ابْنِ عُمَرَرَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظَّتُ مِنَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ عَشَرَرَكَعَاتِ : رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ
الظُّهْرِوَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا, وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَالْمَغْرِبِ فِيْ
بَيْتِهِ, وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَالْعِشَاءِ فِيْ بِيْتِهِ, وَرَكْعَتَيْنِ قَبلَ
صَلَاةِ الصُّبْحِ * رواه البخارى ومسلم
Dari Umar r.a berkata :”dari nabi
SAW telah solat 10 rakaat yaitu dua rakaat sebelum dhuhur dan dua rakaat
sesudahnya, dan dua rakaat setelah magrib dirumahnya, dan dua rakaat setelah
isya dirumahnya, dan dua rakaat sbelum solat subuh.” (H.R Bukhori dan Muslim)
2.
Salat Gerhana
Salat ini
dilakukan apabila terjadi gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.
Salat gehana bulan dinamakan salat khusuf, sedangkan salat gerhana matahari
dinamakan salat kusuf. Hukumnya adalah sunnah muakkad ada yang
mengatakan “sunnah istimewa”[3]
dan boleh dilaksanakan seara munfarid, namun yang lebih utama dengan berjamaah. Apabila
dilaksanakan dengan berjamaah, maka disunnahkan berkhotbah sesudah salat.
Tata
cara dalam melaksanakan salat gerhana adalah sebagai berikut :
a.
Sekurang-kurangnya dua rakaat
b.
Niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram (setiap rakaat terdiri
dari dua ruku’)
c.
Membaca Fatihah, rukuk pertama, berdiri kembali, dan membaca
Fatihah
d.
Dilanjutkan rukuk kedua, i’tidal, lalu sujud dua kali. Ini terhitung
satu rakaat.
e.
Lalu dilanjutkan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama
f.
Dilanjutkan dengan duduk serta membaca tasyahud dan diakhiri dengan
salam
Sesudah salat
gerhana disunnahkan berkhotbah memberi nasihat kepada umum tentang apa-apa yang
menjadi kepentingan pada waktu itu, menyuruh mereka tobat (menyesal) dari
segala pekerjaan yang salah, serta menyuruh kepada amal kebaikan, seperti
bersedekah, bedoa (meminta apa yang diingini), dan meminta ampun dari segala
dosa.
3.
Salat Istisqa’
Salat Istisqa’ yaitu salat yang
dilakukan unutk memohon kepada Allah SWT. Agar diturunkan hujan disaat
terjadinya kekeringan tanah atau musm kemarau yang panjang.
Sebelum melaksanakan salat,
dianjurkan kepada jamaah untuk bertobat dan berpuasa empat hari berturut-turut.
Seperti hadis nabi berikut ini :
عَنْ عُبَّادِيْنِ تَمِيْمٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ خَرَجَ النَّبِيُّ
صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَسْقِىْ وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ *رواه البخارى
“Dari ‘Abbad bin Tamim r.a., dari pamannya, katanya :”Nabi
saw.pernah keluar untuk solat istisqa’(salat minta hujan, dengan memakai baju
terbalik)”. H.R. Bukhori
Hikmah membalikkan baju, untuk
menyatakan pengharapan yang sungguh-sungguh supaya Allah merubah keadaan yang
kritis menjadi baik.[4]
Adapun
cara melaksanakan salat ini adalah :
a.
Kaum muslimin pergi bersama-sama baik laki-laki dan perempuan, tua
dan muda, dewasa dan anak-anak sampai oran lemah pun ke tanah lapang tanpa
terkecuali.
b.
Sebelum pergi hendaklah salah seorang yang pandai diantara mereka
menasihati untuk bertobat dari segala kesalahan.
c.
Sebelum keluar, hedaklah mereka puasa empat hari.
d.
Salat secara berjamaah dua rakaat tanpa azan dan iqamah.
e.
Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah kemudian membaca
surat Al-‘Ala dan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah kemudian membaca
Al-Ghasyiyah.
f.
Selesai salat dibacakan khotbah, namun boleh juga sebelumnya.
g.
Kemudian khatib mengangkat tangan dengan merendahkan diri, lalu
berpaling membelakangi orang banyak, menghadap kiblat dan membalikkan
selendangnya, kemudian berpaling lagi menghadap orang banyak kemudian salat
apabila belum salat.
4.
Salat Dhuha
Salat Dhuha adalah salat sunnah
dua rakaat atau lebih yang dilakukan pada waktu dhuha, yaitu kira-kira matahari
naik sepenggalah sampai tergelincir matahari.
Jumlah
rakaat salat dhuha paling sedikit dua rakaat, sedangkan paling banyak menurut
sebagian ulama tidak ada batasannya.[5]
Tetapi pada ada yang mengatakan duabelas rakaat sesuai hadis nabi berikut:
عَنْ اَنَسٍ قَالَ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صلَّى
الضُّحَى اثْنَتٰى عَشَرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًافِى الْجَنَّةِ *
رواه الترمذى وابن ماجه
“Dari Annas, “Nabi Saw. berkata, ‘Barang siapa salat Dhuha dua belas
rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana disurga’.”H.R. Tirmidhi dan Ibnu
Majjah
5.
Salat Tarawih dan Witir
Salat Tarawih adalah
salat malam pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan setelah isya. Hukumnya sunnah muakkad bagi
laki-laki maupun perempuan.
Salat tarawih bokeh
dilaksanakan sendiri, namun yang lebih baik dengan cara berjamaah dimasjid atau
musolla.
Dalam prakteknya, salat
tarawih dilaksanakan bersamaan dengan salat witir, artinya setelah selesai
melaksanakan salat tarawih kemudian diakhiri dengan salat sunnah witir.
Mengenai bilangan rakaat salat tarawih, ada beberapa pendapat :
Pendapat pertama, jumlah
rakaat tarawih sebanyak delapan rakaat ditambah witir. Cara melaksanakannya, yaitu
setiap dua rakaat salam (4x2 rakaat), atau setiap empat rakaat salam (2x4
rakaat) ditambah dengan witir tiga rakaat sehinga menjadi sebelas rakaat.
Julmah rakaat ini dikerjakan oleh Rosulullah bersama orang-orang yang berjamaah
di masjid itu ialah delapan rakaat, tetapi dengan bacaan ayat-ayat al-Qur’an
yang panjang atau ratusan ayat.
عَنْ
جَابِرٍاَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمْ ثَمَانَ رَكَعَاتٍ
ثُمَّ اَوْتَرَ *رواه ابن خزيمة وابن حبان
“Dari Jabir,”Sesungguhnya Nabi Saw.telah salat bersama-sama mereka
delapan rakaat, kemudian beliau salat witir”.”
Pendapat kedua, mengatakan bahwa jumlah bilangan rakaat salat
tarawih adalah dua puluh rakaat ditambah witir. Cara melaksanakannya setiap dua
rakaat salam (10x2 rakaat). Yang melaksanakan jumlah rakaat ini yaitu ijtihad
Umar untuk menjalankan salat tarawih dua puluh rakaat, kemudian ditambah dengan
salat witir tiga rakaat dengan bacaan ayat-ayat al-Qur’an yang pendek-pendek.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Salat sunnah adalah
ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan
diakhiri dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan yang apabila
dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan tidak mendapatkan siksa
(tidak berdosa).
Macam-macam salat
sunnah diantara lain Salat Sunnah Rawatib adalah salat yang dikerjakan
menyertai salat fardhu, baik dikerjakan sebelum maupun sesudahnya.Salat Gerhana
adalah Salat ini dilakukan apabila terjadi gerhana, baik gerhana bulan maupun
gerhana matahari.Salat Istisqa’ adalah Salat Istisqa’ yaitu salat yang
dilakukan unutk memohon kepada Allah SWT. agar diturunkan hujan disaat
terjadinya kekeringan tanah atau musim kemarau yang panjang.Salat Dhuha adalah
salat sunnah dua rakaat atau lebih yang dilakukan pada waktu dhuha, yaitu
kira-kira matahari naik sepenggalah sampai tergelincir matahari.Salat Tarawih
dan Witir adalah salat malam pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan setelah isya.
B.
Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami
dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa
memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah
ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan
kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan
yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.
Ahmadi, Abu. 1994. Fiqih Islam Lengkap. Jakarta: Rineka
Cipta.
Al-Kumayi, Sulaiman. 2007. Shalat Penyembahan & Penyembuhan.
Semarang: Erlangga.
Bisri, Mustofa. 1997. Fiqih Keseharian. Surabaya: Al-Miftah.
Darwis. 1983. Shahih Bukhari. Jakarta: Widjaya.
Qira’ati, Muhsin. 1996. Pancaran Cahaya Shalat. Bandung:
Pustaka Hidayah.
Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Suyadi. 2009. Shalat Tarawih. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
PERTANYAAN
1. (nim 111-14-319) Jam
berapa batasan waktu solat Dhuha itu ? dan solat sunnah apa yang palling
diutamakan ?
Jawab : dari pukul 8 atau sampai matahari tergelincir kira-kira pukul 11.
Sedangkan slaat sunnah yang paling utama adalah tahajud, seperti hadis Nabi
yang diriwayatkan oleh Muslim.
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ لَمَّا سُئِلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اَيُّ
الصَّلَاِة اَفْضَلُ بَعْدَ اْلمَكْتُوْبَةِ ؟ قَالَ الصَّلَاةُ فِيْ جَوْفِ الَّلْيْلِ
*رواه مسلم وغيره
Dari Abu Hurairah :”Tatkala Nabi saw. Ditanya orang apakah salat yang lebih
utama selain dari salat fardhu yang lima ? jawab beliau “salat pada waktu
tengah malam hari”. (H.R Muslim dan lainnya)
(Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo,
hal 147-148)
2. (nim 111-14-010) Apa
yang dimaksud membalikkan baju pada salat Istisqa’ ?
Jawab : Yang dimaksud dengan membalikkan baju adalah untuk menyatakan pengharapan yang sungguh-sungguh supaya Allah
merubah keadaan yang kritis menjadi baik, disini maksud memebalikkan baju yang
diibaratkan pada sorban (Darwis, 1983,
Hadits Shahih Bukhari, Jakarta : Widjaya, hal. 10.).
3. (111-14-020) Apa sebab-sebab solat sunnah itu diadakan ?
dan apa keutamaan masing-masing salat yang ada pada makaah ?
Jawab : sebab-sebabnya adalah untuk menyempurnakan ibadah seseorang karena
kekurangan-keruangan yang dimilikinya. Adapun salah satu keutamaannya adalah:
a. Salat Rawatib : Untuk menyempurnakan solat wajib dan menghapus
dosa-dosa.
(Departemen Agama,
2010.Pendidikan Agama Islam untuk kelas 9).
b. Salat Gerhana : Untuk
mensyukuri nikmat Allah seperti hadis di bawah ini
اِنَّ الشَّمْسَ وَ الْقَمَرَ اَيَتَا نِ مَنْ اَيَا ت الله لَا يَنْكَسِفَانِ
لَمُوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَاِ ذَارَاَيِتُمُوْ هُمَا فَا دْعُوْااللهَ
وَصَلَّوْ احَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ * رواه البخا رى ومسلم
“ Sesugguhnya matahari dan bukan ke duanya menjadi tanda (dalil) dari dalil-dalil adanya
Allah dan kekuasaanya. Kedua gerhana (terjadi) bukn karena matinya seseorang ,
dan tidak pula karena hiduonya seseorang. Maka apabila kamu melihat kedua
gerhana,hendaklah kamu berdoa kepada Allah , dan melihat sampai gerhana itu
lenyap “H.R Bukhri dan Muslim.
(Rasjid, Sulaiman.
2009. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo).
c. Salat Istisqa’ : unutk
meminta hujan
e. Salat Tarawih dan Witir
: untuk memohon ampun atas dosa dosa yang telah diperbuat.
(Departemen Agama, 2010.Pendidikan Agama Islam untuk kelas 9)
4. (nim 111-14-198) Apa
maksud dari 2 rakaat pada solat rawatib yang sunnah muakkad dan sunnah ghairu
muakkad ?
Jawab : Maksudnya adalah kalau melakukan salat yang muakkad adan ghairu
muakkad sekaligus, maka melaksanakan 4 rakaat, yaitu 2 rakaat muakkad dan 2
rakaat ghairu muakkad.
(Penafsiran dari Makalah)
5. (nim 111-14-041) Apakah
sama solat Rawatib Qabliyah Subuh dengan salat fajar, jelaskan !
Jawab : sama karena solat Rawatib Qabliyah Subuh itu sama dan juga sebutan
dari salat fajar. Hanya Berbeda
Istilah. Ya, sama saja hanya berbeda istilah. Rawatib adalah bentuk jama dari
ratibah. Artinya, tetap, terus-menerus. Qabliyah, artinya sebelum. Salat sunah
rawatib qabliyah subuh, merupakan istilah para ulama. Artinya, salat sunah yang
tetap yang dilakukan sebelum subuh. Karena salat ini dilakukan pada waktu
fajar, yaitu setelah azan subuh dan sebelum iqamat subuh, maka dinamakan salat
sunah fajar.
6. (nim 111-14-039) Apakah
boleh waktu salat Rawatib bersamaan denga salat Tahiyatul masjid ketika berada
didalam masjid dan sebelum iqamah ?
Jawab : Boleh, karena salat Tahiyatul masjid itu untuk menghormati masjid,
sedangkan salat rawatib Qabliyah itu, aalah salat yang mendampingi salat wajib.
Jadi keduanya tentu saja boleh dilakukan dalam waktu yang sama. Dan salat
rawatib Qabliyah itu tidak harus dilaksanakan pada sebelum iqamah, tetapi
sebelum salat wajib.
(Departemen Agama,
2010.Pendidikan Agama Islam untuk kelas 9)
7. (nim 111-14-004)
Bagaimana tata cara salat Taubat, berikut do’anya ?
Jawab : Hukum
mengerjakan shalat sunnat taubat adalah sunnat Mu’akkad. Maksudnya yaitu sunnat
yang sangat di anjurkan untuk di kerjakan untuk seseorang yang telah berbuat
dosa atau pun maksiat. Jumlah rakaat shalat sunnat Taubat yaitu paling sedikit
dua rakaat dan paling banyak enam rakaat. Tata cara mengerjakan shalat sunnat
taubat yaitu sama halnya mengerjakan shalat shlat sunnat lainnya, akan tetapi
niatnya yang berbeda. Doanya adalah
"Astaghfirullaahal 'azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal
hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih, (taubatan nasuuha), taubata 'abdin zhoolimin
laa yamliku linafsihi dhorron wa laa naf'aa wa laa mautan wa laa hayaatan wa
laa nusyuuro."
8. (nim 111-14-164) Apakah
pada salat Istisqa’ suratan penek yang dibaca harus Al-A’la dan Al-Ghasiyah
saja? Apakah boleh yang lain ?
Jawab : Tidak harus itu, tetapi lebih baik membaca itu yang sudah
ditentukan. Pada salat itu, surat-surat pendek tidak diwajibkan untuk dibaca,
jadi tidak membaca surat-surat itu juga tidak masalah.
(Departemen Agama,
2010.Pendidikan Agama Islam untuk kelas 9).
No comments:
Post a Comment